Laporan Warga – , Jakarta – Gelaran layar lebar, Jumbo, kini menorehkan tinta emas sebagai film produksi Indonesia kedua yang paling banyak ditonton sepanjang masa. Berdasarkan catatan Cinepoint, sebuah wadah yang fokus pada analisis data penonton film Indonesia, per hari Minggu, 11 Mei 2025, film animasi yang digarap apik oleh Ryan Adriandhy ini telah berhasil mengumpulkan 9.138.313 penonton selama masa tayang 41 hari. Pada hari sebelumnya, film yang diprakarsai oleh Visinema ini berhasil menarik perhatian 124.292 penonton, mengungguli tujuh film lainnya yang tengah bersaing di bioskop.
“Jumbo dengan gemilang menyalip Agak Laen dan kini resmi menyandang predikat film Indonesia #2 sepanjang sejarah!” demikian pernyataan dari akun Cinepoint beberapa waktu lalu.
Pilihan Redaksi: Kesuksesan Jumbo: Merajai Film Animasi Terlaris di Asia Tenggara
Sutradara Agak Laen Sampaikan Apresiasi
Menyaksikan filmnya tergeser dari posisinya, Muhadkly Acho, sutradara di balik layar Agak Laen, tak sungkan menyampaikan ucapan selamat. Sang komika membagikan data yang dirilis oleh Cinepoint melalui akun X pribadinya. “Selamat untuk Jumbo! Teruslah melambung tinggi. Salam hormat, Ryan Adriandhy,” tulisnya dengan tulus.
Joko Anwar pun tak mau ketinggalan untuk memberikan selamat. “Terus terbang setinggi mungkin, JUMBO! Selamat dan respek @Adriandhy @VisinemaID,” tulisnya penuh semangat. Film garapan Joko Anwar sendiri, yang berjudul Pengepungan di Bukit Duri, juga tengah meramaikan bioskop sejak 17 April 2025, bersaing ketat dengan Jumbo. Hingga kini, Pengepungan di Bukit Duri telah disaksikan oleh 1.807.356 penonton, dengan tambahan 20,3 ribu penonton pada hari kemarin.
Mempertimbangkan tren positif jumlah penonton yang terus meningkat, serta posisi teratasnya berdasarkan jumlah penonton terbanyak di antara film yang sedang tayang, bukan hal yang mustahil bagi Jumbo untuk melampaui rekor film KKN di Desa Penari yang berhasil menarik 10.061.033 penonton pada tahun 2022 lalu.
Banyak warganet yang turut menyuarakan harapan agar Jumbo dapat melewati pencapaian KKN di Desa Penari. “Ayo Jumbo, terus gas sampai 10 juta lebih!” seru @stev*. “Kurang sejuta lagi, ayo bisa yok! Setelah itu, terserah mau sampai mana Jumbo,” timpal @ann. “Tinggal KKN yang perlu disalip,” ujar @nami*.
Mungkinkah Mengungguli Avengers: Endgame?
Bahkan, ada harapan agar Jumbo dapat merebut tahta dari film Avengers: Endgame (2019) produksi Marvel Cinematic Universe. “Mungkinkah akan menggusur tahta Avengers?” tanya @audee*** dengan nada penasaran. Film superhero tersebut saat ini memegang rekor sebagai film dengan jumlah penonton terbanyak di Indonesia sepanjang sejarah, dengan total 10.976.338 penonton.
Di hari ke-17 penayangannya, Jumbo telah mencetak prestasi dengan melampaui kesuksesan film animasi asal Malaysia, Mechamato Movie (2022). Pencapaian ini menjadikan Jumbo sebagai film animasi terlaris di Asia Tenggara. “Lebih dari sekadar angka, ini adalah representasi dari kepercayaan luar biasa yang diberikan oleh penonton Indonesia terhadap karya anak bangsa,” ungkap Anggia Kharisma, selaku produser Jumbo.
Ryan Adriandhy, kreator sekaligus sutradara Jumbo, menjelaskan bahwa proses pembuatan film animasi ini melibatkan lebih dari 420 animator dari seluruh Indonesia, yang bekerja keras selama lima tahun sejak 2019. Menurut Ryan, salah satu faktor kunci kesuksesan Jumbo adalah kepercayaan yang diberikan oleh Visinema, para investor, serta semua pihak yang terlibat dalam proses produksi. “Satu kata yang menurut saya sangat penting adalah trust (kepercayaan),” ujarnya saat diwawancarai oleh Tempo beberapa waktu lalu.
MARVELA dan ADINDA JASMINE PRASETYO turut berkontribusi dalam penyusunan artikel ini.
Pilihan Redaksi: Jumbo dan Asa Baru untuk Kebangkitan Animasi Indonesia
