Home / Society Culture And History / Fakta Unik: Paus Leo XIV Sempat Mengunjungi Indonesia, Ini Buktinya!

Fakta Unik: Paus Leo XIV Sempat Mengunjungi Indonesia, Ini Buktinya!

Fakta Unik: Paus Leo XIV Sempat Mengunjungi Indonesia, Ini Buktinya!

“`html
Fakta Unik: Paus Leo XIV Sempat Mengunjungi Indonesia, Ini Buktinya!

Kilas Balik Sejarah – Ternyata, sebelum menduduki Takhta Suci sebagai Pemimpin Umat Katolik sedunia, Paus Leo XIV pernah menjejakkan kakinya di bumi Indonesia.

Momen bersejarah itu terjadi saat Paus Leo XIV melakukan kunjungan ke Kota Sorong, Papua Barat Daya, serta beberapa lokasi lainnya pada tahun 2003.

Kala itu, kedatangannya ke Indonesia adalah untuk merayakan peringatan 50 tahun berkarya Ordo Santo Agustinus di tanah Papua.

Menurut penuturan Pastor Markus Malar, OSA, yang berkesempatan bertemu langsung dengan Paus Leo XIV, mantan Uskup Chiclayo, Peru, ini adalah sosok yang memiliki kecerdasan luar biasa, bersahaja, dan penuh kerendahan hati.

“Saya pertama kali bertemu dengan Beliau (Paus Leo XIV) pada tahun 2003,” ungkap Markus, seperti yang dikutip dari Kompas.com, Jumat (9/5/2025).

Baca juga: Reaksi Keluarga atas Terpilihnya Robert Prevost sebagai Paus Pertama dari AS: Antara Kebanggaan dan Keharuan

Lokasi Kunjungan Paus Leo XIV di Indonesia

Pastor Markus menjelaskan bahwa kedatangan Paus Leo XIV ke Papua saat itu adalah dalam kapasitasnya sebagai Prior Jenderal Ordo Agustinus (OSA) Sedunia.

Jabatan tersebut memungkinkan Paus Leo XIV untuk mengunjungi para saudara seordo-nya di Provisiat Ordo Agustinus Indonesia Papua, yang berlokasi di Keuskupan Manokwari-Sorong.

Kunjungannya pada tahun 2003 diisi dengan beragam kegiatan, termasuk menjadi narasumber dalam seminar sehari yang diadakan di Aula SMA YPPK Agustinus Sorong.

Kompas.com juga berhasil mengumpulkan beberapa foto lama yang menjadi bukti otentik kehadiran Paus Leo XIV di tanah Papua.

Dalam salah satu foto, Paus yang lahir di Chicago, Amerika Serikat, terlihat sedang mengikuti misa di Gereja Katedral Kristus Raja, Sorong.

Baca juga: Mengapa Setiap Paus Memilih Nama Baru Setelah Dilantik?

Paus Leo XIV juga tampak mengunjungi Seminar Petrus Van Diepen yang berada di Aimas, Sorong.

Pada foto lainnya, Paus Leo XIV mendapatkan kesempatan untuk bermalam di dua paroki yang terletak di pedalaman wilayah kepala burung.

Kedua paroki tersebut adalah Paroki Santo Yosep Ayawasi di Kabupaten Maybrat dan Paroki Santo Yosep Senopi di Kabupaten Tambrauw.

Paus Leo XIV juga terlihat berinteraksi akrab dengan anak-anak yang bersekolah dan tinggal di Seminari Sorong.

Lokasi lain yang pernah dikunjunginya adalah Pastoran Paroki Yosep Senopi, yang terletak di Kabupaten Tambrauw.

Baca juga: Paus Leo XIV Berasal dari Ordo Apa, Bukan Jesuit?

Berikut ini adalah beberapa dokumentasi foto yang mengabadikan momen kunjungan Paus Leo XIV ke Indonesia:

Menelisik Sosok Paus Leo XIV

Secara terpisah, Romo Markus Solo Kewuta, seorang pastor asal Indonesia yang bertugas di Vatikan, mengungkapkan bahwa Paus Leo XIV telah menjalankan tugas sebagai kepala kantor untuk para uskup di Vatikan selama dua tahun terakhir.

Kepada Tribun Papua, Jumat (9/5/2025), ia memaparkan bahwa Paus Leo XIV memiliki kebiasaan berolahraga ringan.

Kebiasaan tersebut dilakukan dengan berjalan kaki antara pukul 07.00 hingga 07.30 pagi waktu setempat, dari Vatikan menuju biara Augustinianum yang terletak di dekat Vatikan.

Markus menambahkan bahwa Paus Leo XIV memiliki postur tubuh yang cenderung tidak terlalu tinggi, dengan perkiraan tinggi badan sekitar 1,75 meter.

Baca juga: Konklaf Hari Pertama Berakhir Tanpa Keputusan, Mungkinkah Paus Terpilih Berasal dari Negara di Luar Tradisi Katolik?

“Menurut pandangan saya, beliau adalah pilihan yang tepat. Beliau dikenal sebagai pribadi yang sederhana, rendah hati, mudah bergaul, dan memiliki keberpihakan pada kebenaran,” ujar Markus.

“Dalam pemikiran serta tindakannya terkait dengan urusan gerejawi, beliau dikenal memiliki pandangan yang moderat dan terbuka terhadap perkembangan dunia,” lanjutnya.

Markus menjelaskan bahwa Paus Leo XIV memiliki kemampuan berbahasa Italia dan Latin dengan baik.

Ketika berbicara dalam bahasa Italia, Paus Leo XIV tidak menunjukkan adanya aksen bahasa Inggris (Amerika).

Baca juga: Reaksi Dunia Menyambut Robert Prevost sebagai Paus Baru, Leo XIV

Selain itu, ia juga fasih dalam berbahasa Inggris karena memang berasal dari Amerika Serikat, serta menguasai bahasa Spanyol karena pernah berkarya di Peru, sebuah negara di wilayah Amerika Selatan.

Menurut Markus, Prevost memilih nama Leo sebagai nama kepausannya karena komitmennya terhadap isu-isu sosial.

Hal tersebut ditegaskan dalam pidato singkatnya di Balkon Basilika Santo Petrus, Vatikan, yang berulang kali menekankan pentingnya perdamaian.

“Ke depannya, perjuangan beliau untuk mewujudkan perdamaian akan menjadi sangat kuat dan terlihat,” pungkas Markus.

Baca juga: Terpilihnya Paus Leo XIV: Rangkaian Peristiwa Sebelum dan Sesudah Munculnya Asap Putih

“`

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *