BALONGBENDO – Mantan Ketua DPRD Jawa Timur, Kusnadi (67), dikabarkan hilang secara misterius sejak pertengahan pekan lalu. Keluarga menduga keras bahwa politisi senior dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) tersebut diculik oleh tiga orang tidak dikenal.
Laporan kehilangan pun telah diajukan ke Polsek Balongbendo, Sidoarjo, oleh salah satu anaknya, Teddy Kusdita Kunong. Menurut pengakuannya, ayahnya dibawa secara paksa dari rumah sekaligus lokasi peternakan ayam miliknya di Dusun Wonokayun, Desa Wonokarang, Kecamatan Balongbendo, Kabupaten Sidoarjo.
Teddy mengungkapkan bahwa beberapa hari sebelum insiden terjadi, tepatnya Senin (2/6), ada tiga orang mencurigakan berkeliaran di sekitar kandang ayam milik Kusnadi. Mereka diduga tengah melakukan survei lokasi.
“Sebelum kejadian, ada tiga orang mondar-mandir di sekitar kandang ayam Bapak. Sepertinya mereka sedang memantau situasi,” ujar Teddy saat ditemui awak media pada Senin (9/6).
Lebih lanjut, Teddy menjelaskan bahwa sejak Desember 2023, ayahnya memilih untuk tinggal permanen di peternakan tersebut. Ia pensiun dari dunia politik dan ingin menjalani hidup lebih tenang.
Yang mencurigakan, pada malam sebelum Kusnadi hilang, Selasa (3/6), seorang pria tak dikenal sempat menginap di tempat usaha ternak itu. Menurut pegawai setempat, pria tersebut tampak akrab dan mengobrol cukup lama dengan Kusnadi. Logat bicaranya disebut-sebut mirip dengan aksen Madura.
“Dia tidur di kursi bambu, tidak sekamar dengan Bapak. Pegawai saya bilang, mereka seperti sudah saling kenal lama,” tambah Teddy.
Pada esok harinya, Rabu (4/6) sekitar pukul 11.00 WIB, Kusnadi terlihat meninggalkan lokasi bersama tiga pria tak dikenal. Satu di antaranya berbicara langsung dengan Kusnadi, satu lagi berada dalam mobil yang mesinnya menyala, sementara satu lainnya menunggu di dekat tiang listrik.
Terakhir kali Kusnadi terlihat mengenakan kemeja kotak-kotak biru dan celana jeans. Sebelum pergi, ia sempat memberi tahu pegawai bahwa akan pulang malam itu karena stok pakan ayam habis. Namun hingga kini, belum ada kabar sama sekali darinya.
Setelah beberapa hari tidak pulang, Teddy masih sempat menghubungi ayahnya melalui sambungan telepon maupun WhatsApp. Meski pesan sempat terkirim dan panggilan tersambung, Kusnadi tidak merespons. Saat ini nomor kontak tersebut sudah tidak aktif.
“Awalnya saya pikir Bapak hanya kesal karena saya tidak bisa menjemputnya ke Blitar. Tapi sampai hari ini belum ada kabar sama sekali,” tutup Teddy dengan nada cemas.
Saat ini pihak kepolisian setempat masih melakukan penyelidikan lebih lanjut atas kasus hilangnya tokoh politik senior tersebut. Polsek Balongbendo juga telah membuka posko pengaduan informasi terkait keberadaan Kusnadi.
by,alimah
