Jakarta – Sebagai upaya mendukung gerakan hijau dan menjaga kesehatan tubuh, Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Rano Karno, berkomitmen untuk lebih sering menggunakan transportasi umum dalam kesehariannya. Bukan hanya sekadar mematuhi aturan pemerintah, Rano bahkan menetapkan target pribadi untuk naik angkutan umum hingga tiga kali dalam seminggu—jauh di atas instruksi satu kali yang ditetapkan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.
Langkah ini diambil setelah Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, memberikan saran agar Rano lebih aktif secara fisik. “Saya sedang memikirkan saran Pak Menteri Kesehatan, mudah-mudahan seminggu bisa tiga kali naik angkutan umum, agar saya bisa jalan kaki, bisa lebih kurus lagi,” ujar Rano saat tiba di Balai Kota Jakarta, Rabu (30/4/2025).
Hari Pertama Instruksi Gubernur, Rano Karno Naik MRT ke Kantor
Pada hari pertama pelaksanaan Instruksi Gubernur (Ingub) DKI Jakarta Nomor 6 Tahun 2025, yang mewajibkan ASN menggunakan transportasi massal pada setiap hari Rabu, Rano memilih jalur Lebak Bulus–Balai Kota menggunakan Moda Raya Terpadu (MRT), dilanjutkan dengan Transjakarta.
Rano mengaku perjalanan dari rumahnya di kawasan Jakarta Selatan hingga ke kantor di Balai Kota hanya memakan waktu sekitar 30 menit. “Saya berangkat tadi dari rumah jam 7.00 WIB, sampai sini sekitar 7.30 WIB,” kata Rano.

Bagi politisi yang akrab disapa Bang Doel ini, rutinitas naik kendaraan umum adalah cara untuk mengembalikan gaya hidup aktifnya. Ia mengakui bahwa sejak menjabat sebagai Wakil Gubernur, aktivitas fisik seperti jalan kaki sangat berkurang.
“Dulu saya setiap hari bisa jalan kaki di rumah. Tapi sekarang sejak menjabat, pagi-pagi sudah harus mobile, jadi jalan kaki jadi kurang. Sepertinya saya mesti naik umum untuk ke kantor, tidak naik kendaraan pribadi,” tambahnya.
Instruksi Gubernur Dorong Budaya Transportasi Massal
Instruksi Gubernur Pramono Anung tersebut mulai berlaku efektif pada 23 April 2025 lalu. Aturan ini mewajibkan seluruh ASN DKI menggunakan transportasi umum saat berangkat kerja, pulang, atau melaksanakan tugas dinas setiap hari Rabu.
Tujuan utama dari kebijakan ini adalah menjadi contoh nyata bagi masyarakat untuk beralih ke transportasi ramah lingkungan. Selain itu, pemerintah provinsi juga ingin turut serta dalam mengurangi polusi udara, mendorong pembangunan berkelanjutan, serta menciptakan budaya mobilitas hijau di kalangan aparatur sipil.
Berbagai moda transportasi massal dapat digunakan oleh ASN, antara lain Transjakarta, MRT Jakarta, LRT Jakarta, KRL Jabodetabek, Kereta Bandara (Railink), kapal, hingga bus reguler dan angkutan antar-jemput pegawai.
Namun, aturan ini tidak berlaku bagi ASN yang sedang sakit, hamil, atau bertugas sebagai petugas lapangan dengan mobilitas tinggi.
Langkah Awal Menuju Jakarta Lebih Ramah Lingkungan
Langkah Rano Karno yang ingin naik transportasi umum lebih dari ketentuan yang ada bisa menjadi inspirasi bagi ASN lain dan masyarakat luas. Selain membantu mengurangi kemacetan di ibu kota, penggunaan transportasi massal secara rutin juga diyakini akan meningkatkan kualitas udara Jakarta.
Kebijakan ini juga sejalan dengan visi Pemprov DKI Jakarta untuk menjadikan kota ini sebagai kota yang peduli terhadap lingkungan dan mendorong perilaku hidup berkelanjutan melalui contoh langsung dari para pemimpin daerah.
Sebagai penutup, Rano menyatakan bahwa ia siap menjadi agen perubahan bagi warga Jakarta. “Kalau bukan kami, siapa lagi? Kalau bukan sekarang, kapan lagi?” tutupnya penuh semangat.