Home / Society Culture And History / Rayakan Waisak 2025: 10 Destinasi Wisata Buddhis Terbaik di Indonesia

Rayakan Waisak 2025: 10 Destinasi Wisata Buddhis Terbaik di Indonesia

Rayakan Waisak 2025: 10 Destinasi Wisata Buddhis Terbaik di Indonesia

Rayakan Waisak 2025: 10 Destinasi Wisata Buddhis Terbaik di Indonesia

Eksplorasi Wisata – Hari Raya Waisak merupakan momen sakral yang dinanti-nantikan oleh seluruh umat Buddha di seluruh dunia.

Pada perayaan Waisak yang penuh makna, umat Buddha memperingati tiga peristiwa penting dalam kehidupan Buddha Gautama: kelahiran Pangeran Siddharta, pencapaian penerangan sempurna di Bodh Gaya, dan wafatnya Sang Buddha.

Sebagai bentuk penghormatan, Pemerintah Republik Indonesia menetapkan Hari Raya Waisak sebagai hari libur nasional melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1983, yang berlaku hingga saat ini.

Simak Juga: Hari Raya Waisak Akan Tiba pada 12 Mei 2025, Apakah Merupakan Hari Libur?

Menariknya, Hari Raya Waisak 2025 akan diramaikan dengan adanya cuti bersama yang berdekatan dengan akhir pekan, memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk menikmati long weekend yang menyenangkan:

Daftar Destinasi Wisata untuk Merayakan Libur Waisak 2025

Bagi Anda yang ingin merasakan atmosfer Waisak yang khusyuk, beberapa destinasi wisata di Indonesia menawarkan pengalaman yang tak terlupakan.

Berikut ini adalah 10 destinasi wisata yang direkomendasikan untuk mengisi liburan Hari Raya Waisak, yang telah dirangkum oleh tim Kompas.com dari berbagai sumber terpercaya:

1. Candi Borobudur (Magelang)

Setiap tahunnya, Candi Borobudur menjadi pusat perayaan Waisak yang megah, dengan acara puncak berupa pelepasan ribuan lampion yang memukau. Festival Lampion di Candi Borobudur tahun ini akan diselenggarakan pada Senin, 12 Mei 2025, dengan dua sesi yang berbeda, yaitu pukul 18.00-20.00 WIB dan pukul 21.23 WIB.

Menurut informasi dari laman resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), candi yang terletak di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah ini selalu menjadi lokasi utama perayaan Hari Raya Waisak Nasional setiap tahun.

2. Candi Mendut (Magelang)

Berjarak hanya 4,5 km dari Candi Borobudur, terdapat Candi Mendut yang juga memiliki peran penting dalam perayaan Hari Raya Waisak Nasional. Seperti yang dikutip dari situs Kemenparekraf, perayaan Waisak di Candi Mendut akan dimeriahkan dengan acara kirab yang khidmat.

Dalam acara kirab ini, umat Buddha akan berjalan kaki dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur. Sementara itu, para biksu akan memercikkan air suci dan menebarkan bunga mawar kepada para peserta kirab dan warga yang berada di sepanjang rute.

3. Maha Vihara Mojopahit (Mojokerto)

Berlokasi di Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur, destinasi wisata ini terkenal dengan keberadaan “Patung Buddha Tidur” terbesar ketiga di Asia Tenggara.

Menurut data dari Kemenparekraf, patung Buddha ini memiliki panjang 22 meter, lebar 6 meter, tinggi 4,5 meter, dan menghadap ke arah selatan (yang dianggap sebagai kiblat bagi umat Buddha). Patung ini menggambarkan momen saat Siddharta Gautama mencapai parinibbana atau wafat.

Patung Buddha Tidur di Maha Vihara Mojopahit ini dilapisi dengan cat kuning keemasan yang berkilauan dan dilengkapi dengan relief yang menggambarkan perjalanan Siddharta Gautama dalam menyebarkan dharma.

Lihat Juga: Perihal Jadwal KRL yang Mengalami Pengurangan Selama Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Tanggapan KAI Commuter

4. Klenteng Kwan Sing Bio (Tuban)

Masih berada di wilayah Jawa Timur, Klenteng Kwan Sing Bio menjadi salah satu destinasi wisata menarik yang dapat dikunjungi saat libur Waisak.

Terletak di Jalan Martadinata No. 1, Karangsari, Tuban, klenteng ini memiliki luas sekitar 4-5 hektare dan termasuk salah satu yang terbesar di Asia Tenggara.

Klenteng ini menyimpan banyak daya tarik, seperti patung kepiting raksasa yang menghiasi gerbangnya dan patung Dewa Kwan Sing Tee Koen yang menjulang setinggi 30 meter.

5. Sanggar Agung Kenjeran (Surabaya)

Terletak di tepi laut, Klenteng Sanggar Agung Kenjeran merupakan tempat ibadah bagi para penganut Tridharma (Buddha, Konghucu, dan Taoisme).

Klenteng yang berlokasi di Jl. Sukolilo No. 100, Kel. Sukolilo Baru, Kec. Bulak, Kota Surabaya ini memiliki arsitektur yang unik, berdiri di antara birunya laut dan rimbunnya hutan bakau.

Sanggar Agung memadukan berbagai gaya arsitektur, mulai dari gaya Jawa pada bagian atap, corak Bali pada bangunan, hingga penggunaan tradisi kuil China pada beberapa bagian.

Di sini terdapat gerbang samudra yang dihiasi dengan patung Dewi Kwan Im raksasa bersama Long Nu, Sancai, 4 Maharaja Langit, dan dua naga di bagian bawahnya. Dari tempat ini, pengunjung dapat melihat Jembatan Suramadu dengan jelas.

Selain itu, terdapat pula Stupa Maha Brahma atau “Four Face Buddha” yang terletak di bagian belakang bangunan Klenteng Sanggar Agung.

6. Vihara Ksitigarbha Bodhisattva (Kepulauan Riau)

Jika Anda berkunjung ke Kepulauan Riau, jangan lewatkan kesempatan untuk mengunjungi Vihara Ksitigarbha Bodhisattva, yang lebih dikenal dengan sebutan Vihara Seribu Patung.

Vihara yang terletak di Jalan Asia Afrika KM 14, Tanjung Pinang ini memiliki total 580 patung. Daya tarik utama dari vihara ini adalah patung-patung tersebut, yang sering disebut sebagai “thousand faces of Buddha” karena setiap patung memiliki detail wajah yang berbeda-beda.

Baca Juga: Kapan Festival Lampion Waisak di Candi Borobudur Akan Digelar?

7. Candi Muaro Jambi (Jambi)

Selain Pulau Jawa, Sumatera juga memiliki candi yang menyimpan kekayaan sejarah, yaitu Candi Muaro Jambi.

Mengusung gaya Hindu dan Buddha, kompleks candi ini terdiri dari 11 candi utama. Menurut informasi dari situs Kemenparekraf, diperkirakan masih ada sekitar 82 reruntuhan candi yang masih tertimbun dan belum diekskavasi.

Menurut catatan sejarah, Candi Muaro Jambi tidak hanya digunakan sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat pembelajaran agama Buddha.

8. Pulau Kemaro (Palembang)

Terletak sekitar 6 km dari Jembatan Ampera, Pulau Kemaro menjadi destinasi wisata yang menarik di Palembang.

Di tengah pulau, terdapat Klenteng Hok Tjing Rio dan Pagoda sembilan lantai yang terbuka untuk umum.

Selain itu, terdapat juga makam Tan Bu An dan Siti Fatimah yang berdampingan. Kisah cinta antara pangeran dan putri ini menjadi legenda yang melatarbelakangi terbentuknya pulau tersebut.

9. Vihara Buddhagaya Watugong (Semarang)

Awalnya, Vihara Buddhagaya Watugong di Banyumanik, Semarang, merupakan tempat ibadah. Namun, pemerintah setempat kemudian menjadikannya sebagai daya tarik wisata karena keunikan arsitekturnya.

Vihara ini memadukan budaya Tiongkok dan Thailand, yang tercermin dalam keberadaan Pagoda Avalokitesvara. Di dalamnya, terdapat patung Avalokitesvara Boddhisatva setinggi 5 meter.

Terdapat pula Watugong yang terletak di depan pos keamanan vihara. Batu ini secara alami berbentuk seperti gong, tanpa adanya campur tangan manusia.

Lihat Juga: Perihal Jadwal KRL yang Mengalami Pengurangan Selama Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Tanggapan KAI Commuter

10. Vihara Dhamadipa Arama (Kota Batu)

Selain sebagai tempat ibadah, Vihara Dhammadipa Arama juga merupakan salah satu destinasi wisata religi bagi umat Buddha terbesar di Jawa Timur.

Kompleks vihara ini terdiri dari Dhammasala sebagai tempat ibadah utama, museum, Pagoda, patung Buddha tidur, Sekolah Tinggi Agama Buddha Kertarajasa, dan pusat meditasi universal yang terbuka bagi semua agama.

Dilansir dari Kompas.com, Minggu (15/5/2022), vihara ini juga menyimpan relik dari individu yang telah mencapai tingkat spiritual tertinggi dalam mengamalkan ajaran Buddha.

Menurut Penyuluh Agama Buddha dari Kantor Kementerian Agama Kota Batu pada saat itu, Suwono, relik tersebut merupakan sisa pembakaran jenazah yang telah didoakan dengan paritta-paritta atau ayat suci.

“Relik itu merupakan bagian dari tubuh yang tersisa setelah pembakaran jenazah, bisa berupa rambut, darah, atau lainnya, yang berasal dari Myanmar pada tahun 2001,” jelas Suwono.

(Sumber: Kompas.com/Nugraha Saputra | Editor: Gloria Setyvani Putri)

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *