Home / Sports / Terungkap: Stadion Terseram di Spanyol, Mimpi Buruk Real Madrid!

Terungkap: Stadion Terseram di Spanyol, Mimpi Buruk Real Madrid!

Laporan eksklusif dari wartawan Kompas.com, Sem Bagaskara, langsung dari jantung Pamplona, Spanyol

Kisah dari El Sadar – El Sadar tetaplah stadion dengan atmosfer paling riuh di Spanyol. Gemuruh di El Sadar bagaikan raungan pesawat saat tinggal landas!

Pada hari Jumat, 2 Mei 2025, tim KOMPAS.com berkesempatan merasakan sendiri aura megah El Sadar, yang bisa menjadi tempat yang tak ramah bagi tim tamu Osasuna.

LaLiga mengundang KOMPAS.com untuk mempelajari lebih dalam budaya sepak bola di wilayah Basque, selama periode 1-5 Mei 2025.

Salah satu agenda utama tentu saja merasakan langsung atmosfer panas derbi Basque antara Real Sociedad dan Athletic Club yang dijadwalkan pada Minggu (4/5/2025) atau Senin dini hari WIB.

Sebelumnya, LaLiga telah merencanakan kunjungan ke Pamplona, Navarra, tepatnya ke Stadion El Sadar, kandang kebanggaan Osasuna.

Stadion El Sadar pertama kali dibuka untuk umum pada tahun 1967. Renovasi besar-besaran kemudian dilakukan pada tahun 2020 dengan penambahan tribun berdiri yang lebih modern.

Baca juga: Zubieta: Akademi Real Sociedad, Sumber Bibit Unggul Juara Dunia

Proyek renovasi tersebut dikenal dengan nama “Muro Rojo (Tembok Merah)”. Kapasitas stadion juga meningkat signifikan menjadi 24.400 penonton.

Selain itu, kualitas akustik dan kenyamanan bagi para penonton di Stadion El Sadar juga ditingkatkan secara signifikan.

Dengan demikian, Stadion El Sadar semakin menjadi tempat yang menakutkan bagi tim lawan. Padahal, bahkan sebelum renovasi, kandang Osasuna ini sudah dikenal sebagai salah satu tempat dengan atmosfer paling bising di LaLiga Spanyol.

“Kami pernah mencatatkan rekor tingkat kebisingan tertinggi dalam sejarah LaLiga pada tahun 2009,”

“Osasuna saat itu menjalani pertandingan hidup mati. Tim harus memenangkan dua pertandingan terakhir musim ini, melawan Barcelona di laga tandang, dan Real Madrid di kandang sendiri,” kata Hector R. Castelltort, yang bertugas di Departemen Komunikasi Internasional Osasuna.

“Kami bertandang ke Barcelona, dan Walter Pandiani berhasil mencetak gol. Kami mengalahkan Barcelona di Camp Nou.”

“Kemudian kami kembali ke sini (El Sadar) untuk berhadapan dengan Real Madrid. Gonzalo Higuain mencetak gol terlebih dahulu. Skor 0-1 dan Osasuna harus segera bangkit dan mencetak dua gol balasan.”

Baca juga: Kejutan di Stadion Real Sociedad: Raja Penalti LaLiga, dan Jersey Spesial yang Memukau

Hanya berselang empat menit kemudian, Osasuna berhasil bangkit dan menyamakan skor menjadi 1-1 melalui tendangan pemain asal Ceko, Jaroslav Plasil.

“Kemudian terjadi sepak pojok. Dari luar kotak penalti, Juanfran Torres melepaskan tembakan jarak jauh yang menghujam pojok kiri atas gawang yang dijaga oleh Iker Casillas.

“Stadion langsung bergemuruh, mencapai tingkat kebisingan 115,7 desibel. Tingkat kebisingan yang setara dengan suara pesawat terbang komersial saat lepas landas,” jelas Hector.

Tingkat kebisingan di El Sadar dalam pertandingan tersebut berhasil memecahkan rekor sebelumnya yang dipegang oleh duel el clasico antara Barcelona melawan Real Madrid di Camp Nou pada tahun 2000.

Atmosfer bising di El Sadar membantu Osasuna mewujudkan misi mereka untuk bertahan di LaLiga pada musim 2008-2009. Sebuah pencapaian yang patut diacungi jempol.

Sebab, pada saat itu, Barcelona yang dikalahkan Osasuna di Camp Nou merupakan generasi emas yang diperkuat oleh pemain-pemain bintang seperti Lionel Messi, Xavi, Andres Iniesta, Sergio Busquets, dan Carles Puyol.

Barca yang saat itu dilatih oleh Pep Guardiola menutup musim 2008-2009 dengan meraih treble, atau tiga gelar dalam satu musim.

Sementara itu, Real Madrid yang dilatih oleh Juande Ramos diperkuat oleh nama-nama besar seperti Marcelo, Arjen Robben, Rafael van der Vaart, Gonzalo Higuain, dan Raul Gonzalez.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *