Prakarsa Warga – , Jakarta – Perihal melepas alas kaki di dalam pesawat kerap menjadi perdebatan. Baik kru penerbangan maupun ahli etiket umumnya tidak menyarankannya. Pertimbangan utama adalah faktor keselamatan saat keadaan darurat dan, tentu saja, kebersihan. Namun, benarkah aktivitas ini sepenuhnya terlarang selama penerbangan?
Seorang ahli etiket memberikan sedikit kelonggaran, menyatakan bahwa ada satu momen ketika penumpang diperbolehkan melepaskan sepatunya. Jodi R.R Smith, sang pakar, menjelaskan bahwa jika penerbangan memakan waktu lebih dari empat jam, penumpang boleh mempertimbangkan untuk melepas alas kaki. Walau begitu, ada syarat penting yang perlu dipenuhi. “Hanya jika kaki Anda tidak mengeluarkan aroma tak sedap,” tegasnya, seperti yang dilansir oleh New Zealand Herald, 28 April 2025.
Pendapat berbeda dilontarkan oleh Rosalinda Oropeza Randall. Menurutnya, ada kelompok penumpang tertentu yang sama sekali tidak diperkenankan melepas sepatu, bahkan dalam penerbangan jarak jauh sekalipun. “Jika Anda menempati kursi di baris pintu darurat, sepatu Anda wajib dikenakan setiap saat,” ujarnya.
Hal ini disebabkan oleh tanggung jawab yang diemban oleh penumpang yang duduk di dekat pintu darurat, yaitu kesiapan untuk membantu dengan tenang dan sigap. “Tidak ada waktu untuk mencari-cari sepatu, membuka ikatan tali sepatu yang kusut, lalu mengenakannya,” lanjutnya, seperti yang dikutip dari Daily Mail, Selasa, 29 April 2025.
Alasan Pentingnya Memakai Sepatu
Seorang pramugari mengungkapkan alasan mendasar mengapa penumpang sebaiknya tidak melepaskan alas kaki mereka. Menurutnya, kebersihan lantai kabin tidak selalu terjamin. Dalam sebuah unggahan di platform TikTok, Danielle mengingatkan untuk menghindari menginjak lantai kamar mandi pesawat tanpa alas kaki.
“Mungkin tampak seperti air biasa di lantai, tetapi percayalah, itu bukan hanya air. Saya yakin Anda bisa menebak apa itu,” tuturnya.
Pakar etiket Nick Leighton, yang merupakan salah satu pembawa acara podcast mingguan “Were You Raised By Wolves?”, menambahkan alasan lain, yaitu masalah bau kaki. Jika Anda memiliki riwayat masalah bau kaki, atau merasa khawatir akan kemungkinan munculnya bau kaki, sangat disarankan untuk selalu mengenakan alas kaki atau mencari solusi untuk menetralisir aroma tersebut, demi kenyamanan penumpang lainnya.
Apabila Anda mendapati rekan perjalanan yang memiliki masalah bau kaki, Clara Burke, pengajar komunikasi manajemen bisnis di Tepper School of Business, menyarankan untuk berbicara secara langsung dengan sopan dan jujur.
“Pertanyaan singkat dan penuh kesopanan, seperti, ‘Apakah Anda keberatan untuk memakai kembali sepatu Anda?’” saran Clara.
Namun, beberapa ahli etiket berpendapat bahwa ada cara yang lebih bijak. “Saya akan menghubungi pramugari untuk menangani situasi tersebut,” kata Rachel.
Pilihan Editor: Pramugari Ungkap Modus Pencuri yang Nyamar jadi Penumpang Pesawat