Home / Travel / Turis China Kembali: Hotel Manado Optimis Sambut Kebangkitan Wisata

Turis China Kembali: Hotel Manado Optimis Sambut Kebangkitan Wisata

Turis China Kembali: Hotel Manado Optimis Sambut Kebangkitan Wisata

Turis China Kembali: Hotel Manado Optimis Sambut Kebangkitan Wisata

MANADO – Pariwisata Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut), mendapatkan dorongan signifikan dengan kedatangan wisatawan dari Tiongkok, yang membawa harapan baru bagi industri perhotelan yang tengah mengalami penurunan tingkat hunian.

Kedatangan ratusan pelancong dari Shanghai, Tiongkok, pada hari Kamis (8/5) lalu, segera memicu peningkatan permintaan kamar di sejumlah hotel pilihan.

Hotel Grand Luley Manado menjadi salah satu yang merasakan langsung dampak positif kunjungan ini, dengan menerima 40 reservasi kamar untuk masa menginap empat hari mendatang.

Menurut Resort Manager Grand Luley, Ebsan Matoneng, kehadiran wisatawan Tiongkok ini menjadi pendorong penting untuk meningkatkan tingkat okupansi hotel yang sebelumnya mengalami penurunan sejak awal tahun.

“Dalam beberapa bulan terakhir, kami memang rutin menerima tamu lokal setiap akhir pekan, namun kunjungan dari mancanegara masih terbatas. Untuk saat ini, sebagian besar tamu asing kami berasal dari Tiongkok,” jelas Ebsan.

Selain dari Tiongkok, Grand Luley juga telah mengonfirmasi kedatangan sejumlah wisatawan mancanegara lainnya hingga bulan September.

Ebsan menambahkan bahwa wisatawan asing yang akan datang selanjutnya berasal dari Korea, Australia, serta beberapa negara di Eropa.

“Harapan kami, jumlah wisatawan akan terus bertambah di masa mendatang. Semoga sektor pariwisata kita dapat kembali pulih dan berkembang,” harapnya.

Sebelumnya, tingkat hunian hotel di Sulawesi Utara (Sulut) mengalami penurunan yang cukup tajam, mencapai hingga 50 persen dalam beberapa bulan terakhir. Kondisi ini mengancam kelangsungan bisnis perhotelan, setelah sempat terpuruk akibat dampak pandemi COVID-19 beberapa tahun lalu.

Salah satu faktor penyebab penurunan tingkat okupansi ini adalah kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan oleh pemerintah. Dampaknya, sejumlah kegiatan atau acara yang seharusnya diselenggarakan di hotel terpaksa dibatalkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *