Wajah Baru Transportasi Jakarta: 5 Lokasi TOD yang Akan Mengubah Mobilitas Warga

PrakarsaWarga.Com – Upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam menciptakan sistem transportasi yang lebih efisien, ramah lingkungan, dan terintegrasi terus mendapat momentum positif melalui pengembangan kawasan Transit Oriented Development (TOD).

Hingga pertengahan tahun 2025, lima lokasi TOD telah resmi dibangun dan menjadi bagian integral dari sistem transportasi massal seperti MRT, bus, serta infrastruktur pejalan kaki dan sepeda. Pengembangan TOD ini merupakan bagian dari visi jangka panjang untuk menjadikan Jakarta sebagai kota yang inklusif, hijau, dan tangguh.

Apa Itu TOD?

Transit Oriented Development atau TOD adalah konsep pengembangan kawasan perkotaan yang berfokus pada kemudahan akses ke moda transportasi massal. Dengan kata lain, TOD memungkinkan warga berpindah antar moda transportasi secara cepat dan tanpa perlu mengandalkan kendaraan pribadi.

Selain itu, TOD tidak hanya menjadi simpul transportasi, tetapi juga pusat aktivitas urban yang menghubungkan area permukiman, perkantoran, pusat belanja, ruang publik, hingga taman kota.

Lima Lokasi TOD di Jakarta

  1. TOD Lebak Bulus
    Terletak dekat Stasiun MRT Lebak Bulus dan Taman Tabebuya, kawasan ini dilengkapi dengan jembatan layang, pusat retail, area parkir, serta akses langsung ke hunian.
  2. TOD Dukuh Atas
    Sebagai TOD pertama yang dikembangkan di Jakarta, kawasan ini memiliki Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM), Taman Kudus, sentra kuliner, pedestrian, jalur sepeda, serta akses langsung ke Stasiun MRT Dukuh Atas.
  3. TOD Blok M – Sisingamangaraja
    Mengusung tema Green Creative Hub , kawasan ini menghubungkan dua stasiun MRT dengan taman dan area kuliner modern, menjadikannya destinasi favorit anak muda.
  4. TOD Istora Senayan
    Terletak di kawasan olahraga dan perbelanjaan, TOD ini dirancang ramah disabilitas dan menghubungkan Stasiun MRT Istora-Mandiri dengan Menara Mandiri.
  5. TOD Fatmawati
    Berada di kawasan hunian terjangkau, TOD ini berdekatan dengan Taman Yodya Barito, Pasar Santa, dan berbagai fasilitas layanan publik.

Dukungan Internasional dan Kolaborasi Strategis

Pemerintah Indonesia juga bekerja sama dengan Jepang melalui program Jakarta Urban Transportation Policy Integration Phase 3 (JUTPI-3). Kerja sama ini bertujuan untuk memperkuat koordinasi kebijakan transportasi dan pengembangan TOD di kawasan Jabodetabek.

Program tersebut juga melahirkan Transit-based Urban Planning Coordination Team , sebuah tim yang akan memastikan pengembangan TOD berkelanjutan dan selaras dengan rencana tata ruang kota.

Sejalan dengan Visi Indonesia Emas 2045

Pengembangan TOD di Jakarta tidak hanya bertujuan meningkatkan kualitas transportasi, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional. Langkah ini sejalan dengan target pertumbuhan ekonomi sebesar 8% pada tahun 2029 dalam rangka mencapai visi Indonesia Emas 2045 .

“Kami ingin TOD tidak hanya menjadi tempat transit semata, tapi juga pusat kehidupan urban yang dinamis dan berkelanjutan,” ujar sumber resmi dari Pemprov DKI Jakarta.

Harapan untuk Warga Jakarta

Dengan adanya TOD, warga Jakarta diharapkan bisa menikmati mobilitas yang lebih mudah, nyaman, dan ramah lingkungan. Selain itu, kawasan TOD juga membuka peluang baru bagi usaha mikro, menengah, hingga besar untuk berkembang di sekitar area transit.

Seiring dengan peningkatan konektivitas dan kualitas hidup warga, langkah Pemprov DKI dalam mengembangkan TOD menjadi salah satu contoh inovasi kota pintar (smart city ) yang patut diapresiasi.

About adminPW

Check Also

CFD Sabtu Malam Kini dengan Pawai Obor, Esok Paginya Parade Budaya Betawi Siap Hibur Warga

CFD Sabtu Malam Kini dengan Pawai Obor, Esok Paginya Parade Budaya Betawi Siap Hibur Warga

Menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Jakarta ke-498, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menggelar rangkaian …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *