Home / Uncategorized / Wajib Tahu: 5 Tren Properti 2025 Pengaruhi Keputusan Beli Rumah!

Wajib Tahu: 5 Tren Properti 2025 Pengaruhi Keputusan Beli Rumah!

Wajib Tahu: 5 Tren Properti 2025 Pengaruhi Keputusan Beli Rumah!

Mimpi memiliki rumah pertama bukan lagi sekadar angan-angan bagi generasi milenial. Di tengah tingginya biaya hidup, meroketnya harga properti, dan ketidakpastian ekonomi global, memiliki hunian bisa menjadi langkah finansial yang cerdas. Syaratnya, Anda perlu memahami dinamika pasar properti terkini.

Tahun 2025 menjanjikan lanskap properti yang dinamis, dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah yang progresif, inovasi teknologi, dan pendekatan investasi yang lebih modern. Agar Anda tak salah arah dalam mewujudkan impian memiliki rumah pertama, berikut lima tren properti terkini yang wajib Anda ketahui sebelum membuat keputusan penting.

1. Insentif Pemerintah: Membuka Pintu Lebih Lebar Menuju Rumah PertamaWajib Tahu: 5 Tren Properti 2025 Pengaruhi Keputusan Beli Rumah!

Berita gembira bagi para pencari rumah! Pemerintah memperpanjang program insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) sebesar 100% untuk pembelian rumah pertama dengan harga jual hingga Rp5 miliar dan dasar pengenaan pajak hingga Rp2 miliar. Kebijakan ini berlaku hingga Juni 2025.

Dengan kata lain, Anda berpotensi menghemat puluhan juta rupiah dari beban pajak pembelian rumah. Tujuan utama kebijakan ini adalah untuk mendorong generasi milenial agar dapat memiliki hunian impian lebih cepat, tanpa terbebani oleh biaya tambahan di tahap awal.

Tak hanya itu, batasan penghasilan untuk memenuhi syarat pembelian rumah subsidi juga diperluas. Kini, milenial yang berdomisili di Jabodetabek dengan pendapatan hingga Rp12 juta (untuk individu) atau Rp14 juta (untuk pasangan) berkesempatan untuk mengakses program rumah subsidi. Ini berarti, peluang Anda untuk memiliki hunian di kawasan berkembang seperti Bekasi Timur, Parung Panjang, atau Tangerang semakin terbuka lebar.

2. Suku Bunga yang Melandai: Meningkatkan Daya Beli Properti

Setelah mengalami periode suku bunga tinggi, Bank Indonesia mengambil langkah strategis dengan menurunkan suku bunga acuan (BI Rate) menjadi 5,75% pada Januari 2025, dari sebelumnya 6,25% pada September 2024. Penurunan ini secara langsung memengaruhi suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

Dengan suku bunga yang lebih ringan, cicilan bulanan menjadi lebih terjangkau bagi generasi milenial yang berencana membeli rumah pertama. Dampaknya sudah mulai terasa sejak kuartal akhir 2024, dengan pertumbuhan transaksi KPR mencapai 58%. Banyak calon pembeli memanfaatkan momentum ini untuk mengajukan kredit rumah.

Jika Anda sedang mempertimbangkan untuk mengajukan KPR, tahun 2025 bisa menjadi waktu yang ideal, karena biaya pinjaman yang lebih rendah dan daya beli yang meningkat. 

3. Rumah Pintar dan Ramah Lingkungan: Pilihan yang Semakin Populer

Rumah bukan sekadar tempat berteduh, melainkan juga refleksi gaya hidup. Di tahun 2025, generasi milenial semakin tertarik pada hunian yang dilengkapi dengan teknologi smart home, seperti lampu otomatis, sensor keamanan, dan panel surya. Selain memberikan kesan modern, teknologi ini juga mendukung efisiensi energi dan meningkatkan kenyamanan hidup sehari-hari.

Tren rumah ramah lingkungan juga semakin diminati. Hunian dengan ventilasi alami yang optimal, penggunaan material daur ulang, dan fasilitas hemat energi tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga dapat menekan biaya listrik dan air dalam jangka panjang. Pengembang properti semakin banyak yang menawarkan hunian dengan konsep “green living”, karena mereka menyadari bahwa nilai ini sangat penting bagi generasi muda.

4. Investasi Properti yang Bergeser ke Arah Pendapatan Pasif

Dahulu, orang membeli rumah dengan harapan harga properti akan melonjak dalam 5-10 tahun. Kini, generasi milenial lebih fokus pada potensi pendapatan pasif. Contohnya, menyewakan rumah melalui platform seperti Airbnb atau mengubah ruko menjadi ruang co-working yang produktif. Ini menjadi strategi baru untuk memaksimalkan nilai properti sejak awal kepemilikan.

Dengan meningkatnya tren kerja fleksibel dan ekonomi digital, banyak orang mencari tempat tinggal yang juga dapat berfungsi sebagai tempat usaha. Properti yang memenuhi kedua fungsi ini menjadi incaran para investor muda. Jadi, jika Anda ingin membeli rumah yang bisa ditinggali sekaligus menghasilkan pemasukan, pilihlah lokasi yang strategis, dekat dengan kampus, atau kawasan komersial.

5. Permintaan Akan Rumah Terjangkau di Lokasi Strategis Semakin Meningkat

Meskipun harga rumah terus mengalami kenaikan, permintaan akan rumah dengan harga di bawah Rp200 juta justru mengalami lonjakan. Hal ini terutama terjadi di wilayah yang masih berkembang namun memiliki prospek cerah, seperti Bekasi Timur, Parung Panjang, atau Tangerang. Lokasi-lokasi ini semakin terhubung dengan transportasi publik yang memadai dan infrastruktur jalan yang terus ditingkatkan.

Menurut laporan dari Rumah123 dan 99.co, kategori rumah dengan harga di bawah Rp200 juta merupakan yang paling banyak dicari pada tahun 2024 dan diprediksi akan terus mengalami pertumbuhan di tahun 2025. Para pengembang properti merespons tren ini dengan meningkatkan jumlah proyek rumah sederhana di lokasi strategis, agar dapat menjangkau generasi milenial yang ingin tinggal dekat dengan pusat kota dengan biaya yang lebih terjangkau.

Menjadi bagian dari generasi milenial bukan berarti Anda harus tertinggal dalam urusan memiliki rumah. Justru dengan memahami tren properti di tahun 2025, mulai dari insentif pemerintah, peluang KPR dengan suku bunga menarik, hingga perubahan dalam strategi investasi, Anda dapat membuat keputusan yang lebih cerdas dan berdaya saing.

Jangan hanya ikut-ikutan atau menunda-nunda tanpa rencana yang matang. Rumah bukan sekadar tempat tinggal, tetapi juga investasi masa depan yang stabil dan penuh peluang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *