Inisiatif Korporasi JAKARTA. Lyon Investments, entitas bisnis yang dikendalikan oleh keluarga Widjaja—salah satu dinasti bisnis terkemuka di Indonesia—telah merevisi naik tawaran akuisisinya terhadap Sinarmas Land sebesar 21%.
Keputusan ini diambil sebagai respons terhadap sorotan dari sejumlah pemegang saham minoritas yang berpendapat bahwa penawaran awal untuk menjadikan Sinarmas Land perusahaan privat terlalu rendah.
Dalam keterangan resmi yang dirilis pada hari Sabtu, Lyon Investments mengumumkan peningkatan harga penawaran dari S$0,31 menjadi US$0,375 per saham.
Strategi Emiten: Aksi Korporasi Buyback Saham Dorong Likuiditas
Dengan revisi penawaran ini, valuasi Sinarmas Land diperkirakan mencapai sekitar S$1,6 miliar, atau setara dengan US$1,2 miliar.
Sinarmas Land juga menyampaikan, melalui pengajuan resmi kepada otoritas bursa, perpanjangan batas waktu penawaran hingga 29 Mei 2025.
Sebelum adanya kenaikan harga penawaran, Lyon Investments telah mengamankan dukungan formal dari hampir 24% pemegang saham publik, sehingga total kepemilikannya mencapai sekitar 94%.
Kenaikan harga penawaran ini merupakan respons terhadap keberatan yang diajukan oleh Securities Investors Association (Singapore) atau SIAS terkait nilai penawaran awal yang dinilai tidak memadai.
Presiden SIAS, David Gerald, dalam pernyataan tertanggal 5 Mei, menyatakan bahwa banyak pemegang saham merasa tidak puas dengan penawaran tunai sukarela yang dianggap kurang menguntungkan bagi pemegang saham minoritas.
Sentimen Pasar: Analisis Investor terhadap Saham MBMA Pasca-Rebound
Ia menjelaskan bahwa nilai aset bersih (NAV) Sinarmas Land per Desember 2024 tercatat sebesar S$0,85 per saham, sehingga penawaran awal mencerminkan diskon signifikan sebesar 64%.
Apabila proses akuisisi ini berhasil diselesaikan, Lyon Investments berencana untuk menghapus pencatatan (delisting) saham Sinarmas Land dari Bursa Efek Singapura.
Sinarmas Land adalah salah satu pengembang properti terbesar di Indonesia, dengan portofolio yang mencakup gedung perkantoran prestisius seperti Sinarmas MSIG Tower dan Plaza Thamrin di Jakarta.
Tinjauan Pasar: UBS Naikkan Peringkat Saham Indonesia Menjadi Overweight Setelah Pemangkasan Goldman Sachs
Selain di Indonesia, perusahaan ini juga memiliki aset properti yang tersebar di Australia, China, Malaysia, Singapura, dan Inggris.