PrakarsaWargaCom – Pengamat politik Rocky Gerung memaparkan pandangannya mengenai pemerintahan Presiden Joko Widodo selama satu dekade, dengan penekanan pada isu dinasti politik dan konsekuensi yang diwariskan kepada pemerintahan penerus, yaitu Presiden terpilih Prabowo Subianto.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

1. Nilai “A Minus” untuk Era Jokowi

Dalam tayangan Bocor Alus Politik edisi khusus menilai 10 tahun pemerintahan Joko Widodo, Rocky memberikan nilai “A Minus”. Ia menyebut bahwa di balik berbagai proyek infrastruktur besar dan narasi pemerintahan yang merakyat, terdapat sejumlah persoalan mendasar dalam sistem politik dan tata pemerintahan Tempo.co+15YouTube+15Wikipedia+15.

2. Dinasti Politik: Transformasi Demokrasi Menjadi Monarki

Rocky mempertajam kritiknya pada fenomena dinasti politik yang meluas di akhir masa jabatan Jokowi. Ia menyoroti penunjukan Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden oleh Prabowo dalam pemilu 2024, yang menurutnya dikatalisasi oleh keputusan Mahkamah Konstitusi—dipimpin Anwar Usman yang juga keluarga Jokowi—yang melonggarkan batas usia calon wapres https://jakarta.jpnn.com+4YouTube+4Wikipedia+4.

Menurut Rocky, kejadian ini mencerminkan transformasi demokrasi menjadi bentuk democratic monarchy, di mana kekuasaan politik terpusat dalam jaringan keluarga dan dinasti, termasuk dukungan terhadap kaula Jokowi lainnya seperti Bobby Nasution dan Kaesang Pangarep yang merebak dalam kontestasi politik regional.

3. Warisan Beban untuk Prabowo Subianto

Lebih lanjut, Rocky menunjukkan bahwa pemerintahan baru di bawah Prabowo akan mewarisi sejumlah masalah besar yang terbentuk selama rezim Jokowi. Ini termasuk beban utang besar, ketimpangan sosial, interpretasi demokrasi yang semakin elastis, serta intervensi politik yang terus berlangsung lewat jaringan buzzer dan aktor pendukung rezim sebelumnya Wikipedia+1Wikipedia+1.

4. Kritik Terhadap Pelemahan Institusi dan Hukum

Rocky menyampaikan bahwa dinamika dekade Jokowi juga menandai pelemahan lembaga penegak hukum dan independensi serta ketegasan sistem demokrasi. Ia mencatat berulangnya intervensi terhadap Mahkamah Konstitusi dan praktik penyalahgunaan UU ITE untuk membungkam kritik, yang menurutnya menandai regresi hak sipil dan kebebasan berpendapat Tempo.co.

5. Simpulan dan Pandangan Masa Depan

Secara garis besar, penilaian Rocky Gerung terhadap 10 tahun pemerintahan Jokowi adalah positif moderat—format nilai cukup tinggi, namun tidak sempurna. Ia menyoroti utamanya dua tema: pertumbuhan demokrasi yang terperangkap dalam dinasti politik, dan tantangan besar bagi pemerintahan masa depan dalam menangani warisan struktural yang ditinggalkan oleh rezim sebelumnya.

Rocky berharap pemerintahan Prabowo Subianto ke depan mampu memperkuat institusi demokrasi, menuntaskan utang politik, dan memastikan kebijakan yang benar-benar independen dari pengaruh klan kekuasaan.