PrakarsaWarga.Com – Duka mendalam melanda Ormas SIAAP (Sarana Informasi Ahmad Azran Peduli) Jakarta Timur dengan berpulangnya Pak Dedi Murfi, Ketua SIAAP)Kecamatan Jatinegara, pada hari Ahad, 24 Agustus 2025, pukul 20.15 WIB. Almarhum wafat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat, setelah berjuang melawan sakit yang dideritanya.
Jenazah almarhum kemudian dibawa ke TPU Cipinang Kuburan Cina, Jakarta Timur, untuk dimakamkan pada Senin siang, 25 Agustus 2025, setelah dilaksanakan salat jenazah secara khidmat di masjid terdekat. Ratusan warga, tokoh masyarakat, serta perwakilan dari SIAAP Jakarta Timur hadir mengantarkan almarhum ke tempat peristirahan terakhirnya dalam suasana haru dan penuh rasa hormat.

Dalam acara pemakaman yang berlangsung setelah turunnya hujan ringan, suasana khusyuk terasa saat jamaah membaca do’a bersama. Keluarga besar almarhum, termasuk istri dan anak-anaknya, tampak menahan tangis di samping makam yang baru digali. Banyak dari hadirin yang menyampaikan ucapan belasungkawa kepada keluarga, sekaligus mengenang kontribusi besar Pak Dedi selama memimpin SIAAP di wilayah Jatinegara.
Pengabdian yang Tak Terlupakan
Pak Dedi Murfi dikenal sebagai tokoh yang rendah hati, penuh empati, dan memiliki dedikasi tinggi terhadap kesejahteraan masyarakat. Sejak menjabat sebagai Ketua SIAAP Kecamatan Jatinegara, ia aktif dalam membantu korban bencana, membimbing remaja, serta menjaga keharmonisan antarumat beragama di lingkungan yang multikultural.

“Pak Dedi adalah sosok yang sangat dekat dengan rakyat. Ia tidak pernah menolak permintaan bantuan, baik itu untuk pendidikan, kesehatan, maupun bantuan sosial. Ia selalu mengutamakan kepentingan umat,” ujar Khairul Basri, Kabid Pendidikan, SDM, dan Agama SIAAP Jakarta Timur, yang turut hadir langsung mengantar jenazah.
Khairul Basri juga menyampaikan bahwa kepergian Pak Dedi menjadi kehilangan besar bagi SIAAP dan masyarakat Jatinegara. “Kita kehilangan seorang pemimpin yang tulus, berintegritas, dan selalu peduli. Beliau bukan hanya ketua organisasi, tapi juga sahabat bagi banyak orang.”
Makam yang Menjadi Simbol Perdamaian
Pemakaman dilakukan di TPU Cipinang Kuburan Cina, lokasi yang secara historis dikenal sebagai tempat peristirahan para tokoh masyarakat dari berbagai latar belakang agama dan etnis. Keputusan ini mencerminkan nilai-nilai toleransi dan kerukunan yang selama ini dianut oleh almarhum.
Setelah salat jenazah, para tamu undangan, termasuk perwakilan dari lembaga sosial dan tokoh agama, ikut membantu menguburkan jenazah. Beberapa kerabat wanita tampak menaburkan bunga merah muda di atas tanah yang baru ditumpuk, sebagai bentuk penghormatan terakhir.
Doa dan Harapan untuk Masa Depan

Sejumlah tokoh masyarakat mengajak agar semangat kepemimpinan dan kepedulian sosial Pak Dedi dapat terus dipertahankan oleh generasi penerus. “Kita tidak bisa menggantikan sosok seperti Pak Dedi, tapi kita bisa mengambil pelajaran dari perjuangannya. Semoga amal baiknya diterima Allah SWT, dan menjadi teladan bagi kita semua,” ujar Pak Irwan – Ketua Korkel SIAAP Kelurahan Rawa Bunga.
Almarhum diketahui meninggalkan dua orang anak dan seorang istri. Keluarga mengucapkan terima kasih atas dukungan dan doa dari seluruh pihak.

Kepergian Pak Dedi Murfi bukan hanya menjadi duka bagi keluarga dan organisasi yang ia pimpin, tetapi juga menjadi momentum bagi masyarakat untuk mengingat kembali pentingnya kepemimpinan yang tulus, berbakti, dan penuh kasih. Semoga almarhum diberikan tempat terbaik di sisi Allah, dan menjadi suri tauladan bagi mereka yang masih hidup.